Mendidik Anak - Kemampuan serta kebiasaan anak untuk mendengarkan orang lain perlu dilatih sejak usia dini. Hal ini agar sifat tersebut menjadi kebiasaan anak dan terbawa hingga dewasa.
Sayangnya, walaupun sudah diajari sejak usia dini, tetap ada anak yang memang susah untuk mendengarkan perkataan orang lain termasuk orangtuanya. Hal tersebut tentu berhasil membuat sebagian orangtua merasa pusing dan frustrasi.
Sebab itu, pada artikel ini saya akan mencoba mengulas dan menginformasikan tentang "bagaimana cara mendidik anak yang tidak mendengar kata orangtua" dari beberapa sumber yang saya baca.
Perilaku dalam Mendidik Anak yang Tidak Mendengar Kata Orangtua
Tanggapan serta perilaku yang salah dalam mendidik anak akan berpengaruh kepada bagaimana anak bersikap. Oleh sebab itu orangtua harus bisa menentukan sikap yang benar dalam menanggapi anak yang tidak mau mendengar kata orangtua.
Sesekali jangan pernah mencap anak nakal, pembangkang dan lain sebagainya. Pemberian label buruk kepada anak justru akan membuat semakin berbuat semaunya.
Pola asuh yang salah inilah yang nantinya akan semakin memperburuk perilaku anak, bahkan cap buruk tersebut akan membuat anak semakin tidak mau mendengarkan perkataan orangtua
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Society for Research in Child Development pernah mengeluarkan statement bahwa, pola asuh orangtua berpengaruh kepada perilaku anak. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa sifat pada anak tidaklah muncul secara alami, melainkan karena stimulus yang diberikan oleh orangtua dan lingkungan.
Berikut beberapa tips yang bisa dicobakan dalam mengatasi anak tidak mendengar kata orang tua :
1. Pahami Anak
Sebagai orangtua, tugas utama yang wajib bisa menjalankan ialah memahami tentang anak sendiri. Seperti yang diketahui, usia 6 sampai 9 tahun merupakan masa dimana anak mulai tertarik dengan dunia luar.
Pada usia ini anak akan cenderung ingin menikmati dunia baru tersebut tanpa menghiraukan perkataan orang lain termasuk orang tua. Sebab itu, orangtua harus bisa memahami hal tersebut agar tidak salah dalam mengambil langkah.
Pada usia ini anak mungkin lebih cenderung banyak bertanya tentang dunia yang sedang dia jalani. Lingkungan baru tersebut akan memberinya banyak pengalaman dan pemahaman yang sebelumnya tidak dimengerti. Oleh karena itu sebagai orang tua, kamu harus bisa memahami situasi ini dan bisa memberikan tanggapan terbaik ketika anak membutuhkan.
2. Jadilah Pendengar yang Baik Buat Anak
Pada usia tertentu anak sudah mulai memperlihatkan ketertarikan-nya pada kegiatan di luar rumah seperti sekolah atau lingkungan bermain. Ketika menikmati dunia barunya ini, anak cenderung tidak peduli dengan perkataan orang lain termasuk orangtua.
Ada kalanya orangtua tidak memahami situasi yang tengah dihadapi anak di luar rumah. Sehingga orangtua kurang memperlihatkan empati-nya kepada anak.
Sebelum memaksakan kehendak kepada kepada anak agar dia mendengarkan perkataan, ada baiknya orangtua membangun kedekatan dengan anak terlebih dahulu. Jadilah pendengar yang baik untuk anak, terimalah keluhan yang diadukan anak dan beri nasehat.
Dengan berusaha menjadi pendengar bagi anak, maka anak juga akan mulai mendengarkan perkataan orangtua. Sehingga terjalin-lah komunikasi dua arah antara orangtua dan anak.
3. Jangan Bentak Anak
Untuk membuat anak mau mendengar perkataan orangtua, bukan berarti harus dengan cara keras seperti membentak-nya. Hal seperti ini tidak akan memberikan efek baik dan malahan akan mendatangkan pertentangan dari anak.
Agar anak mau mendengar perkataan orangtua, maka coba nasihati dirinya dengan cara lembut. Selain itu cobalah untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengajak anak duduk sambil menikmati cemilan ketika memberikan nasehat.
Setelah memberikan suasana hangat seperti itu, barulah bicarakan dengan anak bahwasanya ketika orangtua berbicara maka dengarkanlah terlebih dahulu. Berikan gambaran beserta contoh nyata kejadian di mana anak tidak mau mendengarkan perkataan orangtua.
Berikanlah dia nasehat yang baik tanpa menyudutkannya atas kesalahan yang sebelumnya telah dilakukan. Dengan demikian anak akan lebih senang menerima nasihat orangtua, sehingga perkataan yang keluar akan terasa baik dan mau didengar anak.
4. Hargai Keinginan Anak
Anak usia 7-8 tahun beranggapan bahwa mereka memiliki kendali penuh atas dirinya. Kendali inilah yang mendorong anak untuk memilih apakah mendengarkan atau tidak perkataan orangtuanya.
Sebab itu salah satu cara terbaik membuat anak agar mau mendengarkan orangtuanya ialah dengan mendengarkan apa keinginannya. Hal seperti ini akan membuat anak merasa lebih dihargai, sehingga menimbulkan ketertarikan pada apa yang akan dikatakan oleh orangtua.
Hal ini pernah dikatakan oleh Mary Rourke, Ph.D dari Widener University's Institusi for Graduate Clinical Psychology dalam Perents dan Mark Kopta, Ph.D yangmeruy profesor Psikologi di University of Evansville. Mereka berdua mengatakan bahwasanya anak akan mendengarkan orangtua ketika mereka sendiri didengarkan terlebih dahulu.
5. Memberikan Perintah yang Jelas
Dalam membuat anak agar mendengarkan perkataan orangtua, menyampaikan perintah atau instruksi dengan bahasa yang jelas merupakan bagian penting. Jangan memberi atau meminta kepada anak dengan nada tinggi bahkan berteriak.
Usahakan untuk memberikan komunikasi yang nyaman untuk anak agar pembicaraan bisa diterima dengan senang. Pakailah cara dan teknik menasehati yang tepat menurut orangtua, agar anak bisa menerima perkataan tersebut dengan senang hati. Bagaimanapun juga setiap anak memiliki sikap yang unik, namun perlakuan baik dari orangtua tetap menjadi kunci komunikasi dua arah.
Jika memungkinkan, tanyakan kepada anak apakah ada yang dipertanyakan atau hal yang ingin disampaikan. Dengan memberi anak ruang, maka anak akan merasa dia memiliki kesempatan untuk menyampaikan keluhannya.
Sebenarnya masih banyak langkah yang bisa dilakukan orangtua dalam mendidik anak yang tidak mau mendengar kata. Selain itu salah dalam mendidik anak juga dapat memberikan dampak buruk pada perilaku anak sehingga membuatnya semakin tidak mau mendengarkan perkataan orangtua.