Cara Mengajar Anak Usia 3 Tahun
Pendidikan - Usia 3 tahun tentunya, merupakan usia seorang anak yang sangat 'menantang' bagi orang tua. Pada usia ini, anak sudah akan mulai mencoba belajar secara mandiri, sebab itu orangtua jangan kaget jika anak ingin melakukan semuanya sendiri. Mulai dari mengenakan pakaian sendiri, makan sendiri, hingga untuk belajar bermain sepeda sendirian tanpa bantuan orangtua.
Sayangnya, pertumbuhan intelijen ini sering membuat orang tua 'senewen' atau tidak sabar. Bayangkan saja betapa berantakannya ruang makan ketika anak makan sendiri. Persiapan jalan-jalan juga menjadi lama karena anak memaksa untuk mengenakan pakaian dan sepatunya sendiri. Berbahagialah jika anak Anda berada dalam fase itu. Karena ini dapat menjadi indikasi perkembangan anak Anda yang optimal.
Sebagai orangtua, mendukung semangat anak untuk mencapai kemandirian tentu merupakan suatu kewajiban. Sebab itu penting mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk mengajar anak yang berusia 3 tahun agar mencapai kemampuan yang sesuai dengan usia-nya.
Kemampuan Kognitif Anak Usia 3 Tahun
Anak yang sudah mencapai usia tiga tahun memiliki perkembangan keterampilan berpikir yang cukup besar. Ini merupakan waktu yang tepat dalam memperkenalkan anak untuk membaca, menulis dan menghitung.
Berikut adalah beberapa perkembangan kognitif yang terjadi pada anak usia tiga tahun :
- Mengetahui beberapa jenis warna dengan benar.
- Sudah bisa memahami beberapa konsep perhitungan
- Mulai bisa mengikuti perintah yang diberikan.
- Dapat mengingat beberapa bagian dari sebuah cerita.
- Tahu konsep waktu seperti pagi, siang, sore dan malam
Menurut Rebecca Treiman, Ph.D yang merupakan seorang profesor psikologi dan otak, mengatakan bahwa penelitiannya menunjukkan bahwasanya anak-anak sebenarnnya dapat mengenali pola kata-kata, seperti berapa panjang sebuah kata dan huruf apa yang menyatu. Hal ini dapat mereka ketahui bahkan sebelum mereka tahu apa arti pola atau arti kata-kata itu. Berikut beberapa cara mengajar anak usia 3 tahun dengan benar :
1. Mengajarkannya Berpakaian Sendiri
Ketika anak anda berusia 3 tahun, maka Anda terbiasa mendengar kalimat “Aku bisa sendiri” dari si anak. Hal ini dikarenakan pada usia ini anak memang sedang menantang dirinya untuk mencoba semua hal tanpa bantuan. Salah satu usahanya ialah dengan memakai baju atau celana sendiri. Jika anak terlihat senang melakukan ini, maka biarkanlah dia melakukannya dan dukung saja.
Kunci dari mengajar anak pada tahap ini ialah sabar. Mungkin anak dapat menghabiskan waktu 10 menit hanya untuk memakai celananya sendiri. Namun biarkan saja, karena tahap ini merupakan pelajaran penting untuk anak melatih kemandiriannya.
2. Mengajari Anak Makan Tanpa Disuapi
Biasanya pada usia 3 tahun anak sudah bisa menggunakan sendok atau garpu dan juga minum dari gelas sendiri. Namun anda dapat mengajarkan anak jika dia belum menguasai kemampuan ini. Biarkanlah anak mencoba menyuap makanannya walaupun akan sedikit berantakan. Buatlah waktu makan anak sebagai waktu yang seru, menyenangkan, dan selalu dinantikan olehnya.
3. Ajarkan Anak Mengendalikan Emosi
Pada usia 3 tahun, anak sudah dapat menangkap semua hal yang dia dengar. Anak juga sudah bisa berfikir sebab akibat dengan baik. Oleh karena itu, usia ini merupakan waktu yang tepat untuk membentuk diri anak agar menjadi lebih baik.
Pada usia 3 tahun ini, ajarkanlah anak untuk mengendalikan emosinya. Bila pada usia 2 tahun anak sudah dapat mengenal yang namanya emosi, maka pada usia 3 tahun anak harus mengenal yang namanya pengendalian emosi.
Langkah awal mengajarkan anak usia 3 tahun dalam mengendalikan emosi ialah dengan mengajaknya mencari tahu kenapa dia marah. Setelah dia menemukan penyebab dia marah, maka ajarkan anak mencari solusi dari penyebab kemarahannya tersebut.
Contahnya ketika anak marah dikarenakan dia sering kehilangan mainan, maka biasakanlah dia untuk merapikan mainan ketika selesai memainkannya.
4. Mengajarkan Anak Disiplin
Pada usia 3 tahun, orangtua harus memulai mengajarkan anak disiplin. Cobalah kepada hal yang sederhana terlebih dahulu seperti tidur tepat waktu. Lakukanlah hal ini secara terus menerus tanpa membedakan waktu dan hari.
Jalankan kedisiplinan ini walaupun besoknya hari libur. Dengan kebiasaan yang di lakukan secara terus-menerus, maka anak akan terbiasa dan menjadi pola hidupnya. Disinilah anak akan mulai disiplin dalam tidur. Lakukan juga cara ini kepada hal lain, dan mulailah dengan yang sederhana terlebih dahulu.
5. Ajari Anak Berbagi
Umumnya pada usia sebelum 3 tahun, anak masih sangat egosentris. Anak biasanya belum bisa bermain bersama dan lebih senang menikmati permainannya sendiri.
Namun ketika anak menginjak usia 3 tahun, maka sikap ini perlahan menghilang. Karena itulah anak sudah bisa di ajak untuk berbagi dengan orang lain.
Ajarkanlah anak berbagi kepada hal yang simpel terlebih dahulu, seperti bermain bersama teman. Beri anak pengertian tentang indahnya berbagi dan ajarkan pula dia bagaimana caranya mengalah.
6. Ajari Anak Untuk Meminta Maaf
Ketika anak melakukan kesalahan, maka latihlah dia untuk mengakui kesalahan yang dia buat. Doronglah dia untuk meminta maaf apabila kesalahan tersebut dilakukannya kepada orang lain. Mungkin pada tindakan awal akan terasa berat untuk anak, namun semua akan menjadi ringan ketika anak sudah terbiasa.
Bukan hanya itu saja, dalam mengajarkan anak minta maaf orangtua juga berperan penting dalam memberikan contoh. Minta maaflah kepada anak jika orangtua memang melakukan kesalahan kepadanya. Dengan demikian anak akan merasa bahwa kesalahan itu memang harus di pertanggung jawabkan tak memandang usia.
7. Ajari Anak Untuk Mengucapkan Terima Kasih
Belajar mengucapkan terima kasih sebenarnya harus di ajarkan ketika anak sudah berusia 2 tahun atau ketika dia sudah mulai bisa berbicara. Namun pada usia 3 tahun, ajarkanlah anak berterima kasih secara lebih tulus lagi.
Jika pada usia ini anak sudah bisa berterima kasih tanpa ada dorongan orang tua. Maka ajarkanlah anak tahap selanjutnya, yaitu bersyukur ketika diberi oleh orang lain, baik pertolongan maupun sesuatu hal.
8. Mulailah Ajar Anak Olahraga
Mungkin pada usia 3 tahun olahraga bukan merupakan suatu kebutuhan yang penting. Karena setiap harinya anak akan aktif dalam bergerak.
Namun tidak ada salahnya jika orangtua mengajak anak berolahraga pada usia ini. Tujuannya agar anak lebih terbiasa untuk hidup sehat dan mulai disiplin dalam melakukan kegiatan sehat.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang tua Ketika Mengajar Anak
Dalam mengajar anak usia 3 tahun memang membutuhkan kesabaran ekstra. Karena sikap dan perilaku yang ditunjukan oleh anak usia ini memang kerap membuat orangtua menjadi marah. Oleh sebab itu tak jarang orangtua melakukan kesalahan yang tak disengaja dalam mengajar anak usia 3 tahun. Kesalahan-kesalahan inilah yang justru membuat anak menjadi sulit untuk dikontrol. Berikut beberapa kesalahan yang kerap dilakukan orangtua dalam mengajar anak usia 3 tahun :
1. Tidak atau Kurang Konsisten
Kebiasaan yang sering dilakukan anak akan menimbulkan rasa nyaman dan senang bagi anak. Ketika anak biasa melakukan sesuatu secara terus-menerus, maka anak akan merasakan bahwasanya hal tersebut menjadi sebagian rutinitasnya.
Sebab itulah pentingnya sebuah konsisten dalam mengajar anak. Pasalnya, jika orangtua tidak mengajar anak dengan konsisten, maka anak tidak akan terbiasa dan menganggap hal tersebut penting baginya.
2. Terlalu Sering Membantu Anak
Cara mengajar anak yang kedua ini sangat sering dilakukan oleh orang tua. Memang membantu anak merupakan suatu hal yang sangat berat untuk dilewatkan oleh orangtua. Ketika melihat anak orangtua pasti merasa kasihan dan langsung menolonganya.
Namun ternyata cara ini sangat salah jika digunakan dalam mengajar anak. Kebiasaan orangtua yang selalu membantu anak ketika dia belum melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh malah akan membuat anak menjadi manja. Sebab itu, sebagai orangtua jangan terlalu sering dalam membantu anak melakukan sesuatu, biarkanlah dia melakukan apa yang dia inginkan secara sungguh-sungguh terlebih dahulu. Jika dirasa dia memang sudah tidak bisa melakukannya, maka bantulah dan ajarkan dia bagaimana caranya menyelesaikannya.
3. Memperlihatkan Hal Negatif
Banyak orangtua yang menginginkan anaknya menjadi baik, namun tak jarang mereka melakukan hal buruk di depan anak. Ketika ingin mengajar anak, orangtua harus tau terlebih dahulu cara mengajar yang baik.
Pada usia 3 tahun anak akan aktif dalam melihat dan menangkap apa yang di lihatnya. Oleh sebab itu sangat penting bagi orangtua dalam menjaga sikap di depan anak. Orangtua harus bisa mengontrol diri di depan anak agar anak tidak meniru perilaku buruk yang di tontonnya.
Akan wajar saja jika anak berkata kotor ketika orangtuanya suka berkata kotor di depan anak. Sekeras apapun orangtua melarang bahkan sampai memarahi anak. Hal tersebut tidak akan mempan karena anda sendiri tidak melakukan apa yang anda larang.
4. Terlalu Banyak Bicara
Terlalu banyak bicara justru dapat berdampak buru dalam mengajar anak. Mungkin pada usia balita, mengajaknya bicara merupakan suatu cara untuk mempercepat dia memahami sesuatu. Namun, ada batasan dalam berbicara yang harus di perhatikan oleh orangtua.
Ketika anak sudah berada pada usia 3 tahun, anak akan lebih aktif memperhatikan orang yang ada di sekelilingnya. Anak dengan mudah akan menangkap apa yang dia lihat sehingga semua itu menjadi tontonan pelajaran bagi anak.
Terlalu banyak bicara justru akan mengundang pola pembicaraan yang tidak baik. Apalagi itu dilakukan ketika sedang marah atau memarahi anak. hindarilah sikap suka mengomel kepada anak agar kata-kata yang tidak diingikan terucap kepada anak menjadi terhindarkan.
5. Tidak Mengajak Anak Bermain
Sebagian orangtua pasti menganggap bahwasanya mengajak anak bermain bukanlah suatu hal yang penting. Sebab itu banyak orangtua yang menyepelakan hal tersebut dengan membelikan anak mainan agar dia bisa bermain sendiri.
Baca juga : Permainan Mengasah Otak Anak Umur 3 Tahun
Pada usia 3 tahun, tempat yang paling efektif dalam mengajar anak ialah ketika dia bermain. Orangtua dapat mengajarkan anak banyak hal ketika dia bermain.
Selain dapat mengajarkan pelajaran, dengan mengajak anak bermain orangtua secara tidak langsung sudah memperlihatkan kasih sayang kepada anak.