Pendidikan - Memiliki anak yang cerdas merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang tua. Oleh karena itulah banyak orang tua yang memimpikan memiliki anak yang cerdas.
Untuk mendapatkan itu semua, banyak orang tua yang melakukan upaya dan usaha untuk meningkatkan kecerdasan anaknya. Mulai dari memberikan bimbingan, memasukkan anaknya kursus, memberikan les khusus di rumah dan lain sebagainya. Hal tersebut di perbuatan agar mendapatkan anak yang mereka inginkan.
Cerdas di sini bukan hanya sekedar bisa menjawab pertanyaan yang di berikan namun juga memiliki bakat dalam belajar hal lain. Itulah yang membuat banyak orang tua terobsesi dalam meningkatkan kecerdasan anaknya yang bahkan tanpa mereka sadari membebani anak itu sendiri.
Padahal jika di pikirkan secara baik, cerdas itu tidak hanya mengenai kognitif saja atau nilai IQ. Namun cerdas itu mencakupi banyak aspek dan pengukuran yang mungkin tiap orang memiliki tingkat dan kecerdasan yang berbeda dalam bidangnya masing-masing.
Pada akhir-akhir ini banyak para ahli yang bergerak pada pengetahuan tumbuh kembang anak berusaha menemukan cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan intelektual anak. Hal ini dilakukan agar nantinya terdapat metode yang bagus untuk meningkatkan kecerdasan anak tanpa membebani anak itu sendiri.
Cara Mendidik Anak Agar Cepat Tanggap Dalam Belajar
Dalam membuat anak cerdas sebenarnya banyak cara yang dapat di lakukan tanpa membebani anak. Semua itu dapat di mulai dari hal-hal kecil yang di ajaran kepada anak secara terus menerus. Namun banyak orang tua yang tidak menyadari hal ini dan menyerahkan sepenuhnya pendidikan kepada lembaga pendidikan tanpa memulai dasar pendidikan itu pada rumah tangga.
Lantas, hal apakah itu dan apa yang harus di lakukan orang tua untuk mencapai hal tersebut. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mendidik anak agar cepat tanggap dalam belajar :
1. Memberikan Anak Gizi yang Cukup
Seperti yang sudah diketahui dan sudah banyak dilakukan penelitian bahwasanya anak yang berada pada usia dini memerlukan banyak kebutuhan gizi. Otak anak membutuhkan makanan yang mengandung banyak gula agar dia terangsang.
Selain itu menghindari anak dari mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet merupakan sebuah keharusan. Faktanya, makanan yang mengandung pengawet yang di konsumsi oleh anak akan membuat otak anak menjadi lemah.
Sebuah penelitian menyebutkan, otak anak akan tumbuh dan berkembang secepat anak berlari ketika bermain di rumah dan sekolah. Otak anak itu sendiri akan bertumbuh pesan semenjak dia lahir hingga berusia lima tahun. Rentang usia tersebut di sebut sebagai masa emasnya anak, sehingga dibutuhkan banyak asupan yang bergizi agar perkembangan itu optimal.
Beberapa makanan yang baik dan bisa memenuhi gizi anak di antaranya telur, yoghurt, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, buah, daging, dan sayuran. Semua makanan atau olahan makanan yang berasal dari bahan-bahan tersebut sanggatlah bagus bagi perkembangan otak anak. Namun walaupun demikian tentu harus di perhatikan juga cara dalam pembuatannya.
2. Memulai Kebiasaan Baik Sejak Dini
Hal lain yang dapat di lakukan oleh orang tua dalam meningkatkan kecerdasan anak ialah dengan memulai membiasakan anak melakukan kebiasaan baik sejak dini. Kebiasaan baik ini sanggatlah luas maknanya. Namun orang tua dapat memulainya dengan kebiasaan yang mudah terlebih dahulu.
Untuk yang paling sederhananya ialah dengan mengajarkan anak berucap ketika mendapatkan perlakuan baik atau ketika dia membutuhkan sesuatu. Ajarkanlah anak mengucapkan kata tersebut dengan aksen yang benar seperti mengucapkan kata "Terima Kasih' buatkan "terima kasih" dan lain sebagainya. Dengan membiasakan hal tersebut maka tata bicara anak akan terasah untuk baik.
Kebiasaan lain yang dapat orang tua lakukan ialah dengan membiasakan anak dalam membaca, Memang pada usia dini anak tidak akan memperlihatkan ketertarikannya pada membaca. Namun orang tua dapat memancing hal ini dengan memberikan anak buku cerita bergambar dan membacakan cerita tersebut ketika anak mau tidur.
3. Pahami Pola Belajar Anak
Beda anak beda pula sikapnya, begitu juga dengan pola dia belajar. Sebagai orang tua Anda tidak boleh menyamaratakan semuanya. Apalagi bagi anda yang sudah memiliki dua anak atau lebih. Kenalilah terlebih dahulu bagaimana cara yang di sukai anak dalam belajar. Hal ini agar orang tua tahu bagaimana cara membimbing anak dalam belajar tersebut.
Secara umum, gaya belajar anak ini dibagi ke dalam tiga kategori diantaranya : audiotorik, visual, dan juga fisik. Berikut penjelasan dari ketika gaya belajar tersebut :
Audiotorik, Merupakan cara belajar yang mana seseorang itu lebih mudah menangkap pelajaran melalui indra pendengaran. Biasanya anak dengan kebiasaan belajar seperti ini akan cepat menangkap penjelasan dalam belajar. Anak yang memiliki gaya belajar seperti ini biasanya lebih banyak membutuhkan orang lain dalam belajar karena dia membutuhkan penjelasan. Dia akan lebih mudah mencerna penjelasan yang keluar dari mulut orang lain dibandingkan dengan yang dia baca sendiri.
Visual, Gaya belajar yang kedua merupakan kebalikan gaya belajar yang pertama. Seseorang yang mempunyai gaya belajar seperti ini merupakan dia yang mudah menangkap pelajaran apabila dia melihat bagaimana hal itu terjadi. Seseorang yang seperti ini biasanya lebih bisa belajar secara mandiri karena dia dapat memahami pembelajaran hanya dengan melihat orang lain melakukannya.
Fisik, Gaya belajar fisik merupakan pola belajar dimana seseorang itu akan lebih mudah mengerti suatu hal dengan langsung terjun dalam kegiatan tersebut. Biasanya seseorang yang memiliki gaya belajar seperti ini akan sedikit sulit memahami materi dan semua yang berhubungan dengan tulisan. Namun dia akan menjadi orang yang akan cepat mengeti ketika dia langsung terjun dalam melakukan hal yang dijelaskan dalam teori tersebut.
Pada umumnya tidak setiap orang memiliki dua atau bahkan ketika dari gaya belajar tersebut. Namun terdapat perbedaan pada tingkatnya saja. Bahkan jika anak biasa dia ajarkan dengan kombinasi gaya belajar di atas akan memiliki tingkat penguasaan pembelajaran yang lebih tinggi.
Contohnya ketika menggabungkan pembelajaran audio dengan visual atau biasa disebut sekarang sebagai media pembelajaran audio visual. Biasanya antusias anak akan meningkat karena dia dapat memperhatikan dan mendengarkan apa yang dia pelajari secara langsung.
Oleh sebab itu penting bagi orang tua untuk mengetahui kecenderungan bagaimana anaknya belajar. Dengan mengetahui itu semua maka orang tua dapat mengoptimalkan pola asuh dan belajar anak agar maksimal tanpa membebani anak.
4. Membagi Waktu Anak agar Efektif
Dalam mendidik anak agar cepat tanggap dalam belajar, banyak aspek yang harus di perhatikan. Bukan hanya sekedar aspek kognitif saja, namun juga dari aspek lainnya. Salah satu aspek yang harus di perhatikan orang tua dalam mendidik anak ialah manajemen waktu.
Banyak orang tua yang tanpa sengaja membebani anak dalam belajar dengan harapan dia menjadi orang yang cerdas. Namun nyatanya semua yang di lakukan itu bukan malah membuat anak cerdas, malahan sebaliknya membuat anak menjadi malas.
Untuk meningkatkan motivasi anak dalam belajar, sebagai orang tua Anda juga harus memperhatikan kebutuhan anak. Sebagaimana yang sama-sama kita ketahui bahwasanya kebutuhan anak itu bukan hanya belajar, namun juga bermain.
Salah satu faktor pendukung agar anak cepat tanggap dalam belajar ialah dengan memberikan kebutuhannya. Anak yang memiliki beban dalam belajar biasanya akan susah menangkap pelajaran yang sedang dia hadapi. Sehebat apa pun gurunya, jika anak itu sendiri yang bermasalah maka akan guru akan tetap mengalami kesulitan dalam mengajarnya.
Sebab itu penuhilah kebutuhan anak maka secara tidak langsung orang tua telah membantu otak anak itu sendiri dalam belajar. Bagilah waktunya agar porsi antara belajar dan bermain anak seimbang. Jangan hanya berat kepada belajar saja atau sebaliknya, yang mana kedua akan berpengaruh pada anak itu sendiri
5. Menyelingi Pembelajaran yang Diberikan Kepada Anak
Hal lain yang harus menjadi perhatian orang tua selain pembagian waktu ialah pembelajaran itu sendiri. Dalam meningkatkan minat anak dalam belajar, tidak ada salahnya orang tua menyelingi pembelajaran anak dengan pembelajaran lain. Hal ini agar anak tidak bosan dengan pembelajaran yang itu-itu saja secara terus menerus.
Selain kegiatan ini bagus untuk memberikan refreshing pada otak anak, juga bagus dalam menambah bakat anak itu sendiri. Cobalah memberikan anak selingan pembelajaran yang dia gemari dan memang di sukai.
Memberikan anak tambahan wawasan dalam belajar bahasa asing juga merupakan suatu hal yang bagus. Jika anak tidak menyukai hal tersebut, mengenalkan anak pada kesenian mungkin juga bukan pilihan yang buruk. Dengan memberikan anak variasi dalam belajar, maka daya ingat, bahasa, verbal anak akan meningkat yang merupakan dasar dari IQ itu sendiri. Selain
Sebenarnya, dalam mendidik anak banyak cara yang dapat dilakukan dan diterapkan oleh orang tua. Oleh sebab itu penting bagi orang tua mengetahu bagaimana cara mendidik anak agar dapat menerapkan cara yang baik dan benar pada anak.
Jangan pasrahkan semua pendidikan anak pada lembaga atau guru les privat. Karena orang tua berkewajiban untuk lebih tahu anaknya sendiri. Perbanyaklah wawasan tentang bagaimana cara mendidik anak agar orang tua dapat membuahkan solusi ketika anak mengalami masalah.